Limbah MCAB Sengaja di Buang, Karena Kewalahan Proses Limbah Kiriman Industri

Kab Bandung, Matainvestigasi.com — Nur Setiawan Manager Operasional Pengolahan Ipal Terpadu Pt. Mitra Citarum Air Biru (MCAB) mengakui limbahnya sengaja di buang ke sungai, karena sudah tidak tertampung lagi alias luber. Pt. MCAB yang berlokasi di Jl. Cisirung No 34 Dayeuh Kolot ini sudah merasa ngos – ngosan terkait air limbah yang di kirim langsung untuk di olah, dan selalu saja ada problem yang classic, meski limbahnya sudah di batasi hanya 800 m³ tiap industri yang menjadi mitra MCAB (27/05).

Nur menjelaskan ” dari industri sendiri sudah di batasi padahal, kadang pabrik mencuri – curi buangnya seperti artostex biasanya buang 1000 kita potong jadi 600m³, sudah dua kali begitu dan kita kirim surat juga kita segel pipanya, peringatan sudah kita kasih tahu Dlh juga, kejadian jumat kemarin yang air limbahnya luber Dlh sudah kita kasih tahu juga, Dlh memang tidak ke sini ” ungkapnya.

” Masalah kita memang lumpur slude lebih banyak dari pada airnya, sehingga air limbah industri tidak bisa di tampung banyak, pernah juga di tinggikan 2 – 3 bata atas perintah kementrian, tapi tidak seimbang, karena ukuran ini sudah selevel dari PU Pengairan saat awal di buat, repotnya di menhol penuh luber ke mana – mana, tambah repot.

Harapan saya, industri yang ada di sini bisa mandiri, dan lepas tidak jadi anggota MCAB, yang sudah pakai Tretment sendiri seperti Pada Maju, Candratex, Bajatex, Bentara itu sudah bangun, harapannya mereka lepas dari MCAB, tapi mereka tidak mau, karena menghindari masalah dalam pengolahan Ipalnya, karena free Tretment doang juga gak bagus, tetap saja buang ke sini, karena lumpurnya mau di kemanakan, harus ada Bell Pres juga biar imbang ” pungkas Nur.

Rencananya kita mau pakai becho, karena sekarangkan ada pengerukan citarum, yah kita pinjam albernya dansektor, untuk ambil lumpur kita sabtu minggu lah rencananya, kita tidak sewa, hanya bayar operator dan bbm nya saja, lumpur yang di angkat kita tiriskan dulu, kita punya bell press 3, untuk press lumpur, karena bila kita pompa lumpur untuk di proses tidak bagus, banyak gagalnya dan yang jadi alesan pasti lumpurnya ” jelas nur.

Masih kata Nur ” Semoga saja Pa Kadis daper uang, agar bisa memenuhi kebutuhan pengolahan ipal ini, karena harga pengangkatan lumpur saja 8M belum pengiriman ke pihak ke 3, sekarang bila ada bantuan banyak yang berat terima, karena di awasi BPK, kita fokus untuk textile aja di seragamkan, untuk pabrik makanan seperti ceres dan papandaian sudah lepas, dia sudah bangun sendiri, banyak sekali perusahan nakal, kadang bayar juga gak bener.

Di lokasi terpisah, Dansektor 7 Kol Kav Purwadi saat di temui menjelaskan ” MCAB itu saluran pipa buang limbahnya dulu di tutup, dan buat yang baru agar lebih mudah di pantau, tapi kenapa sekarang ada pipa yang di bawah sini, saya baru tahu ini, nanti akan saya cek, dan saya akan tanyakan ke MCAB, seharusnya ada pemberitahuan, jangan main buang ini, gak bener ini ” tegasnya. (chox)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *